Tuhan telah menciptakan manusia
dengan begitu banyak rupa dan rasa. Perasaan adalah hal yang sering
ditakutkan oleh sejumlah manusia. Perasaan buruk hadir ketika kita takut
yang kita cintai bermain belakang dengan orang lain. Perasaan baik
hadir ketika kita nyaman dan tenang kalau dekat dengannya. Begitu dan
berjuta rasanya. Manusia memang seperti itu. Makhluk paling perasa.
Banyak opini yang mengungkapkan bahwa fakta selalu benar namun banyak
hoax yang seperti fakta yang sering kita benarkan. Maklum manusia
seperti itu, penuh salah mengartikan dan salah pengertian.
Semua
manusia mempunyai hak dan kewajiban, hak untuk mendapatkan hormat,
kasih sayang dan cinta. Begitu juga kewajiban, kewajiban untuk belajar,
sholat dan mencintai sesama. Menyetil kata cinta, cinta itu datang
dengan suatu kehormatan bukan hanya datang dengan kata "aku mencintaimu"
namun ironisnya dalam kisah percintaan banyak yang terluka gara-gara
orang yang dicintainya harus pergi dengan meninggalkan sejuta alasan
yang masih menggantung, seperti "kenapa dia ninggalin gue ?", "kenapa
harus berhenti sampai disini?", "apa salah gue?", "kurang baik apa gue
buat dia ?". Pertanyaan itu yang membuat air mata harus mengalir. Memang
sedih.
Namun setelah dia telah pergi jauh dan melupakan kita, disaat kita sudah memiliki cinta yang baru dan membuat "comfort",
seketika itu juga dia pulang lagi, dia balik lagi dengan begitu
tenangnya, seakan-akan kita enggak pernah ketemu. Dia bawa lagi kita ke
taman bermain kita yang dulu, dia menumbuhkan lagi benih-benih rasa yang
dulu sempat padam. Memang, memang manusia seperti itu. Penuh dengan
rasa plin-plan dan kehilafan. Dan mungkin ada beberapa alasan kenapa dia
pulang lagi, dan inilah alasannya :
Kenangan.
Mungkin
setelah dia pergi ninggalin kita, dikala itu dia tidak pernah mengingat
satu hal yang membuat kita bertahan lama, iya, kenangan. Kenangan
adalah masa disaat masih ada kata "lagi apa kamu sekarang ?", "udah
makan belum kamu?", "Selamat pagi ya kamu". Yaps, itulah kenangan.
Disaat dia pergi, mungkin kita mencoba menghapus kenangan bersamanya,
tapi pada sisi lain dia sedang mencoba mengingat kenangan bareng kita.
Dan ada yang enggak bisa dia dapetin dari orang lain kecuali bersama
kita. Makanya dia harus pulang.
Enggak nyaman.
Namanya
manusia itu kadang enggak puas sama sesuatu, hal yang harus dilakukan
adalah mencoba sesuatu yang lain. Tapi satu hal yang kita lupakan.
Nyaman. Contohnya gini : eh gue punya pacar baru nih yang jadi cabe-cabean cantik itu lho, semok lho, yang lama biar gue lupain aja deh. Pada dasarnya hal yang baru datang hanya untuk mengingatkan, betapa pentingnya hal lama yang sudah kita tinggalkan.
Sewaktu kita sudah pindah, kita enggak betah sama yang baru, enggak
nyaman, malahan yang buat nayaman selama ini adalah hal yang lama,
walaupun yang lama itu lebih jelek dari yang baru. Pulang adalah
jalannya.
Can't move
Perpindahan
terjadi disaat hal yang (dirasa) kita sudah tidak nyaman lagi. Pindah
mungkin adalah pilihan terakhir dikala itu. Waktu kita bareng dia
mungkin ada yang lebih baik dari dia dan memungkinkan kita untuk
berpindah. Memang pada dasarnya yang kita pikir hanya satu dikala itu, udah saatnya. Waktu
mungkin dikala itu mengharuskan kita untuk berpindah. Namun disaat kita
sudah pindah, kita tidak cocok dengan perpindahan yang baru. Mungkin
bisa dibilang plin-plan juga sih. Tapi kalau kita sudah pindah, ya harus
kita jalani perpindahan itu jangan pulang lagi ke hati yang dulu.
enggak enak lho di mainin.
Penasaran.
Sungguh
mati aku jadi penasaran. Kalau dia enggak dapat diperjuangkan. Bukan
hanya sebuah perjuangan yang buat kita penasaran waktu kita mau dapetin
dia. Tapi kadang kita juga penasaran sama perasaan yang dulu. Dan hal
penasaran kita untuk balik lagi ke hal yang lama.
Beberapa
hal diatas yang mungkin bisa menggambarkan rasa hati ini. Kalau mau
pergi, pergi aja. Biar waktu yang mencoba merubah suasana disaat masih
ada kata kita. Jangan pulang lagi dengan beribu alasan yang tidak pasti.
Enggak enak.